Baru Pertama Ikut,
Ditarget Harus Juara
Kegiatan pramuka di pangkalan MTs. Tahfidz Yanbu’ul Qur’an (MTYQ) mulai
memetik buahnya. Pangkalan MTYQ berhasil menyabet juara tergiat Jamboree cabang
(Jamcab) Kudus 2013. Bagaimana kisahnya? Berikut wawancara Abyan Dzaka’ dengan
pimpinan regu (pinru) , Manadzhir Mahalli
WAWANCARA
mimpi
MENAWAN
Abyan
Dzaka’
Ruangan Lab PAI siang itu sangat hening.
Sekitar empat sampai lima orang fokus di depan layar laptop sambil menggerakkan jari-jarinya di tuts laptop.
Mereka mengejar waktu deadline yang kurang dua hari lagi. Di sana mimpi MENAWAN berjumpa dengan satu-satunya santri
yang masih mengenakan seragam pramuka. Ya, dialah pinru yang menjuarai jamcab
Kudus, Manadzhir Mahalli.
Nadzhir-sapaan
akrabnya-meminta izin kepada rekannya yang masih mengetik untuk melayani
wawancara dari majalah mimpi
MENAWAN. Kemudian, mimpi MENAWAN langsung menyerangnya dengan beberapa
pertanyaan mengenai jamcab kemarin di ruang sebelah yang hanya bersekat
tumpukan buku-buku.
“Regu
kami regu lebah, waktu itu kami mendapat nomor peserta 23. Filosofinya, lebah itu kecil tapi menyengat, selalu
mengambil yang baik-baik, tidak menyerang jika tidak diserang, dan hasilnya
manis.”ujarnya mengawali cerita.
“Saat
itu, regu lebah terdiri dari saya sendiri (pinru), Mutawakkil (wapinru),
Mahfudh, Humam, Abyan, Fahmi, Rizqi, Romli, Fathil, Zaki, dan Izzul. Total 11
orang. Kami didampingi oleh pembantu Pembina, yaitu Imad dan Huda. Sedangkan
pembinanya kak Oktian (menetap) dan kak Ari (tidak menetap). Untuk masalah
konsumsi, ust. Saifur selalu siap setiap saat.”terang orang Bogor itu.
Jamcab
Kudus diselenggarakan di bumi perkemahan (buper) Ronggo Kusumo, des Klaling,
kec Jekulo, kab Kudus. Pelaksanaanya mulai dari 17-19 Oktober 2013
(Kamis-Sabtu).
“Kendala
pertama yang muncul adalah kurangnya percaya diri ketika pertama kali datang.
Kami memerlukan adaptasi, karena kami datang agak terlambat. Banyak tenda-tenda
yang sudah berdiri dengan gagahnya.”kata santri kelahiran 1998 tersebut.
Di
jamboree tersebut, kru lebah lebih banyak dijejali kegiatan-kegiatan-yang
menurut Nadzhir-bersifat mendidik dan menarik. Sebut saja giat wawasan, senam,
apel, white game, dan karnaval. Untuk lomba, panitia
menyelenggarakan enam jenis lomba. Pioneering, PBB
tongkat, hiking, memasak, pentas seni (pensi), dan
hasta karya.
Setiap
lomba diwakili oleh beberapa orang dari setiap regu. Pioneering diwakili 4
orang (Manadzhir, Mutawakkil, Mahfudh, Humam), PBB tongkat diwakili 7 orang
(Manadzhir, Mutawakkil, Mahfudh, Humam, Fahmi, Fathil, Zaki), hiking diwakili 5 orang (Humam, Abyan,
Romli, Fathil, Zaki), memasak diwakili 2 orang (Manadzhir dan Mutawakkil),
pentas seni diwakili 6 orang (Mutawakkil, Fathil, Fahmi, Zaki, Rizqi, Izzul),
dan hasta karya diwakili 2 orang (Zaki dan Fathil).”jelas santri yang berulang
tahun setiap 8 Mei tersebut.
Ketika
ditanya tentang pengalaman di sana, lulusan SDN Tarikolot tahun 2010 tersebut
menceritakan bahwa kru lebah berangkat dari pangkalan MTYQ pagi. Tiba di sana
sekitar pukul 08.00 WIB dan sudah telat, karena partisipan lainnya sudah
mengembangkan tendanya dan mendekorasinya dengan seni artistik kepramukaan.
Atas gebrakan kak Tian, semuanya teratasi hanya beberapa menit saja. Tenda,
dekorasi, gerbang, penataan ruang, dan perataan tanah sudah selesai dikerjakan
semua. Itu pun yang merapikan minus 4 orang yang mengikuti lomba pioneering. Ya, lomba pioneering dilaksanakan sebelum upacara pembukaan.
“Sialnya, kami waktu itu belum sarapan pagi, jadi sedikit lemas.”keluh
Manadzhir. “Namun lima menit sebelum lomba dimulai panitia memberikan waktu
untuk mengumandangkan yel-yel masing-masing. Saya selaku ketua spontan
mengumandangkan yel-yel kami. Alhadulillah, semangat kami tersulut. Uniknya,
ketika kami mulai meneriakkannya, para peserta lain menoleh ke arah kami semua,
karena saat itu kami yang pertama kali meneriakkan yel-yel dengan suara
menggelegar.”tandasnya.
Sorenya,
wakil bupati Abdul Hamid membuka secara resmi jamboree cabang tersebut dalam
upacara pembukaan. Malamnya, peserta jamboree disuguhi pertunjukan seni
penggalang MI/SD. Kru lebah juga kehadiran koordinator kementerian kepanduan
Rifqi Afifuddin.
Esok
harinya, ada shalat shubuh berjama’ah di lapangan utama buper Ronggo Kusumo,
dilanjut senam pagi dan apel pagi. Setelah agak siang, lomba PBB tongkat pun
digelar. “Alhamdulillah kita dapat giliran sebelum shalat jum’at. Kalau kita
dapat giliran setelah shalat jum’at, pasti kelelahan. Cuacanya panas
lagi.”sahut Nadzhir.
Selepas
shalat jum’at, kegiatan jamboree menumpuk. Semuanya diadakan dalam satu waktu
bersamaan. Diantaranya hiking,
lomba masak,
giat wawasan (mountaineering
dan bahaya
narkoba). “Karena banyak acara, tenda kami kosong. Hanya diisi Pembina dan
pendamping. Sampai kak Tian mendatangi panitia karena pengaturan acara yang
tidak nyaman bagi setiap kontingen.”keluh santri yang suka meneguk minuman cappuccino tersebut.
Sore
setelah kegiatan semua berakhir, banyak para ustadz berbondong-bondong ke area
perkemahan pangkalan MTYQ. Mulai dari ust. Ari beserta istrinya, ust. Irpan
beserta istrinya juga, ust. Dhofir dan ust. Anwar. Siang tadi ada juga ust.
Farid menyambangi kru lebah. Malamnya, giliran ust. Manshur, ust. Fanani, ust.
Zuhdi, dan ust. Shiddiq yang menjenguk wakil pangkalan MTYQ tersebut.
Selesai
maghrib, para partisipan pensi kru lebah
mulai di-make up oleh pelatih tari. Istri ust. Ari
juga ambil bagian. Mereka dirias menggunakan bedak dan lipstick, serta mengenakan pakaian ala pangeran
kerajaan. Sekarang mereka tampak elegan.
Untuk
menyakinkan gerakan-gerakan tarinya serta meluweskan aksi-aksinya, maka sebelum
show off mereka diperintah untuk latihan lagi
di tempat terbuka. Baru sekitar pukul 22.00 WIB tari “Batik Kreasi” mendapat
giliran tampil.
Hari
terakhir diisi dengan senam pagi, white game, karnaval,
hasta karya, dan upacara penutupan. “Upacara ditutup oleh Ka Kwarcab Kudus, kak
Isdarmadhi.”terang Manadzhir.
Inilah
Momen yang ditunggu-tunggu, sambil meneriakkan yel-yel regu lebah, kru lebah
menunggu hasil pengumuman kejuaraan.
“Sangat menegangkan, sebelum pengumuman kami membaca surat Al-Fatihah dipimpin
oleh kak Huda (pendamping).”beber Manadzhir. “Tak disangka, nama kami disebut
sebanyak 5 kali. Yaitu pioneering
juara 2, PBB
tongkat juara 1, K3 (kebersihan, kerapian, keamanan) juara 2, pensi juara 1,
dan yang terakhir juara tergiat (juara umum).”tutur pengidola Iko Uwais itu
dengan mimik bangga. “Momennya juga pas lagi. Kepala madrasah (tsanawiyyah)
kita datang dan juga bapak saya datang ke sana.”imbuhnya sambil tersipu malu.
“Alhamdulillah
atas fadhal Allah pangkalan MTYQ bisa juara. Ada beberapa factor yang
menjadikan pangkalan MTYQ juara, yaitu kepemimpinan, ijtihad kita, selau
berlatih siang malam dengan kakak pembantu Pembina kami, kepercayaan diri,
kerja keras, dan kesiapan.”papar santri yang menyukai olahraga bela diri
tersebut. “Saya sangat bersyukur karena bisa membangun citra nama
pondok.”tambahnya.
Ketika
ditanya tentang target yang ingin diraih dalam jamboree ini Nadzhir
mengungkapkan bahwa minimal juara, karena sudah banyak sekali yang dikorbankan.
Tapi kenapa hiking dan lomba masak lepas? Santri yang
suka makan tumis teri tersebut merespon dengan dingin. “Tidak ada gambaran
tentang hasta karya dan kami salah strategi. Kalau hiking mungkin belum waktunya untuk kita,
karena saya kira hiking sudah maksimal.”responnya.
Ketika
ditanya mengenai keikutsertaanya di jamboree daerah nanti, Manadzhir membeberkan
bahwa pangkalan MTYQ akan mengirim kontingen yang berbeda. “Karena agar semua
santri dapat pengalaman dan juga Semua santri harus menguasainya.”jelas
Manadzhir.
Manadzhir
berharap kepada regu lebah selanjutnya yang akan mewakili pangkalan MTYQ bisa
selalu juara dan mengharumkan nama pondok. Juga selalu tapil prima, jangan
ragu-ragu.
“Kemudian,
saya berpesan untuk regu lebah yang akan mewakili pangkalan MTYQ di lomba-lomba
pramuka lainnya agar selalu menata niat. Untuk apa mereka ikut, untuk siapa
mereka ikut. Selalu tampil prima dengan hati yang ikhlas serta bertujuan
mengharumkan nama pondok.”pesan santri yang bercita-cita menjadi Duta Besar
(Dubes) Indonesia. (v28)
0 comments:
Post a Comment