Sunday, July 19, 2015

PENGUMUMAN HASIL SELEKSI JAMCAB KUDUS 2013 YANG MENYEDIHKAN



Sabtu, 27 Juli 2013 M / 19 Ramadlan 1434 M (malam hari)

            Acara pembekalan juga diteruskan malam ini. Bedanya, ini hanya penjelasan secara rinci tentang surat-surat yang akan dibagikan kepada kami. Dilanjut pengumuman daftar tetap kontingen Jambore Cabang (Jamcab) Kudus 2013. Yang mengumumkan langsung dari kak Ari selaku koordinator pramuka di pangkalan MTs-MA Tahfidz Yanbu’ul Qur’an. Berikut daftar anggota kontingen Jamcab Kudus 2013 yang akan diselenggarakan di buper Ronggo Kusumo, desa Klaling, kecamatan Jekulo :

1.      Manadzhir Mahalli (Pinru)
2.      Ahmad Mutawakkil (Wapinru)
3.      Muchammad Mahfudh
4.      Muhammad Abyan Dzaka’
5.      Muhammad Rizqi Al-Mubarok
6.      Ahlan Hanafi
7.      Izzul Millah
8.      Ahmad Fatih Fathil Kamil
9.      Muhammad Fuad Izzatul Fikri
10.  Faqih Muzakki
11.  Romli Fadlil Muhammad
12.  Fattahul Humam

Setelah diumumkan, kami disuruh maju ke depan satu-persatu (setelah namanya dipanggil tadi). Uniknya, aku mendapat boo dari para santri setelah namaku dipanggil. Tak satupun yang bertepuk tangan atau memberikan ucapan selamat kepadaku pada saat namaku digaungkan. Sedangkan yang lain, langsung  mendapat aplaus yang meriah dari seluruh santri setelah nama mereka disebut oleh kak Ari. Sedihnya aku. Gerangan apakah yang menyebabkan ini ya Allah? Apa mungkin masih ada kaitannya dengan bahasa? Maybe. Hiks....hiks....hiks.... Tak terasa, bulir-bulir air mataku jatuh berguguran di pipiku, tapi aku sigap mengusapnya sehingga tak satupun tahu kalau air mataku sedang meleleh.

Di samping itu, ada satu hal yang menjadi konsekuensi menjadi kontingen jamcab Kudus. Seperti yang telah aku tuliskan di posting-an sebelumnya, kami harus kembali ke pondok lebih awal, yaitu tanggal 16 Agustus 2013 / 9 Syawwal 1434 atau satu hari sebelum deadline para santri kembali ke pondok. Itu bukan masalah bagiku. Malah aku sudah memasang rencana kembali sendirian dari Karawang ke Kudus, transit di rumah Mbah, kemudian pinjam motor kalau boleh. RENCANA.

“Abyan, nih!”seru ust. Ari lantang. Sang pembina pramuka yang akan menemani kami di jambore sekaligus sutradara handal yang bisa menggerakkan drama kepondokan memanggilku.
“Yes, Sir!”aku lari ke arahnya. Melihat benda yang ku inginkan normal, tapi malah tidak bisa dinormalkan.
“Oh thanks, Sir!”sergahku setelah kak Ari memberiku kamera yang ku titipkannya selama kurang lebih dua minggu untuk diperbaiki di Semarang. Kulihat dari wajahnya, dia sangat sibuk, makanya aku tak menanyakan apapun lagi. Dan benda yang diberikan kak Ari aku coba nyalakan, ternyata lensanya tidak mau membuka. GAWAT, KAMERANYA TIDAK ADA PERUBAHAN SAMA SEKALI.

Ya sudahlah, memang sebelumnya ust. Ari telah menyampaikan padaku kalau kameranya tidak bisa diperbaiki, padahal itu diperbaiki di Semarang yang notabene kota terbesar kedua setelah Jakarta.

0 comments:

Post a Comment